SELAMAT DATANG DI BLOG DESA KEDIS

Sejarah Desa

Desa Kedis
Desa Kedis sebagaimana halnya tersebut dalam llikita Desa Adat Kedis tentang terbektuknya Desa Kedis berdasarkan atas perasasti lontar­­ yang di temukan di Desa Kedis bahwa pada tahun yang menggunakan Candra Sangkala yaitu Warsa Rasa Panon Tunggal, leluhur yang bernama Wayah  Perondong bersama istrinya membangun sebuah pondok pada areal yang dinamai pelemahan Jaka Tebel di seberang sungai.Disebutkan bahwa pada pelemahan Watu Lumbung dan Tirta Kedas juga sudah ada pondok – pondok yang penghuninya berjumlah empat Kepala Kelurga yang terdiri dari sebelas jiwa.
             Disebutkan pada palemahan Tirta Kedas terganggu bahkan di kalahkan oleh binatang semut. Akhirnya mereka pindah kesebelah atau ke seberang sungai yaitu di pelemahan Jaka Tebel dan bergabung dengan leluhur Wayah Prondong. Akhirnya lama kelamaan menyusul penduduk lainnya ke pelemahan Jaka Tebel dalam waktu yang tidak bersamaan, antara lain : Prawayah Arya Belog dari Dawan Kelungkung. Dalam perkembangan berikutnya palemahan Jaka Tebel di masukkan ke dalam wilayah banjar pada waktu itu di pimpin oleh Ngurah Anom Bendesa.
             Pada tahun 1623 wilayah banjar di pegang oleh Belanda. Mulailah masalah Desa Adat di tata dan di minta kepastian nama – nama desa. Areal atau palemahan Jaka Tebel yang pada waktu itu dipimpin oleh Wayan Sumiarti sepakat bersama penduduk lainnya memberikan nama palemahan Jaka Tebel dengan nama Desa Kedis.
            Dalam pertubuhan dan perkembangan berikutnya Desa Adat Kedis mengalami pergantian pengemong Desa Adat. Sebelum tahun 1972 masalah urusan adat dan administrative desa di pegang oleh Kepala Desa (prebekel)dengan tugas rangkap yang di bantu oleh dua orang Kelian Banjar yang masing – masing juga mempunyai tugas rangkap. Pada tahun 1992 setelah terpilihnya perbekel yang baru, maka Prebekel yang lama terpilih sebagai Bendesa Adat yang di bantu oleh seorang Wakil. Hal ini membuktikan bahwa di Desa Kedis baru ada pemisahan  antara pengemong adat kepengurusan desa administrative (Dinas) yaitu sejak tahun 1992. Pada saat penelitian ini di laksanakan kepemimpinan desa dinas di pecayakan kepada I Nyoman Alit Winangun sebagai Kepala Desa.